Senin, 27 April 2015

DIBALIK KAUS KAKI AKHWAT


(Seorang majikan wanita menasehati salah seorang pekerjanya yang wanita)

Majikan: “Afwan ukhti, peraturan bekerja disini adalah wajib berhijab (memakai jilbab) bagi wanita. Dan memakai kaus kaki termasuk dalam berhijab, karena kaki juga termasuk aurat bagi wanita. Ana lihat anti hari ini tidak memakai kaus kaki, kenapa?”

Pekerja: “Afwan bu, ana kelupaan.”

Majikan: “Kalo kelupaan, kenapa hampir setiap hari? dan teguran ini bukan yang pertama, bukan?”

Pekerja: “Iya…afwan bu. Sebenarnya ana tidak terbiasa memakai kaus kaki, agak risih.”

Majikan: “Tapi kaus kaki itu wajib dipakai jika keluar rumah, bukan karena peraturan bekerja saja, tapi itu juga peraturan dalam Islam, karena kaki wanita adalah aurat.” 

                                                                          
                                                                             Pekerja: (terdiam…)

Majikan: “Coba dibandingkan, dulu ketika anti masih sekolah di SD, SMP dan SMA, ada peraturan kalo siswa diwajibkan memakai kaus kaki. Apakah anti berani melanggar peraturan sekolah tersebut? Anti pasti tidak berani melanggarnya, dan anti pasti mentaatinya setiap hari dengan memakai kaus kaki ketika sekolah. Tapi ketika peraturannya dari Allah, kenapa anti berani melanggarnya? Apakah anti lebih takut kepada guru daripada takut kepada Allah? Nah…mulai besok, jangan sampai kelupaan lagi untuk memakai kaus kaki ya?”

Pekerja: “Iya bu, insya Allah.”

(Dialog suami istri)

Abi: “Ummi mau kemana?”

Ummi: “Mau keluar sebentar Bi…”

Abi: “Koq tidak pake kaus kaki?”

Ummi: “Cuma ke warung sebelah doank koq Bi…sebentar aja…”

Abi: “Memangnya kalo cuma sebentar atau dekat, boleh menampakkan aurat, gak pake kaus kaki?”

Ummi: “Lagi buru2 soalnya…”

Abi: “Coba Ummi berani gak, sekali2 ke warungnya tanpa pake jilbab atau cadar. Atau pake celana pendek yang kelihatan pahanya. Paha dan kaki itu hukumnya sama lho… Sama2 aurat. Jadi jangan dibedain. Walaupun dekat, atau sebentar, atau lagi buru2, yang namanya dosa ya tetap dosa. Pokoknya jangan sampe sekali lagi Ummi ketahuan gak pake kaus kaki keluar rumah, walaupun cuma ke warung.”

Ummi: “Iya Bi, maapin Ummi ya Bi… Biarin kaki Ummi buat ABi saja dech, gak usah ditutupin kalo di depan Abi…”

(Kisah diatas diadopsi dari kisah nyata dengan beberapa tambahan).

Artikel: https://gizanherbal.wordpress.com/2014/05/21/dibalik-kaus-kaki-akhwat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar